"Jam Hiji Dua Puluh Salapan Menit"

Produksi ke-25 Tahun 2016

"K A L A N G S U"

Produksi ke-24 Tahun 2016.

"O R A N G A S I N G"

Resital STIA 2016

GELAR KREATIVITAS SENI MAHASISWA 2017

26 th Teater Lima Wajah.

Pementasan Drama Cucunguk

PRODUKSI Ke-23 Teater Lima Wajah.

Footer

Jumat, 15 Juni 2012

Pementasan Drama



Pementasan Drama 

Judul : “ CUCUNGUK ”
Naskah : Yoseph Iskandar
Sutradara : Agus Sudrajat

Waktu dan Tempat Kegiatan

Hari / Tanggal : Jum’at dan Sabtu / 15,16 Juni 2012
Waktu : pukul 13.30 dan 15.30 WIB
Tempat : AULA Universitas Kebangsaan Bandung
Alamat : Jl. Terusan Halimun No.37 Bandung






Minggu, 10 Juni 2012

Menulis Naskah Teater

            Setelah kita mengenal berbagai macam dasar yang diperlukan untuk bermain drama, akhirnya sampailah kita pada naskah. Naskah disini diartikan sebagai bentuk tertulis dari suatu drama. Sebuah naskah walaupun telah dimainkan berkali-kali, dalam bentuk yang berbeda-beda, naskah tersebut tidak akan berubah mutunya. Sebaliknya sebuah atau beberapa drama yang dipentaskan berdasarkan naskah yang sama dapat berbeda mutunya. Hal ini tergantung pada penggarapan dan situasi, kondisi, serta tempat dimana dimainkan naskah tersebut.
          Sebuah naskah yang baik harus memiliki tema, pemain / lakon dan plot atau rangka cerita.
  • Tema 
Tema adalah rumusan inti sari cerita yang dipergunakan dalam menentukan arah dan tujuan cerita. Dari tema inilah kemudian ditentukan lakon-lakonnya.
  • Lakon 
Dalam cerita drama lakon merupakan unsur yang paling aktif yang menjadi penggerak cerita.oleh karena itu seorang lakon haruslah memiliki karakter, agar dapat berfungsi sebagai penggerak cerita yang baik. Disamping itu dalam naskah akan ditentukan dimensi-dimensi sang lakon. Biasanya ada 3 dimensi yang ditentukan yaitu :
    1. Dimensi fisiologi    ; ciri-ciri badaniusia, jenis kelamin, keadaan tubuh, cirri-ciri muka,dll.
    1. Dimensi sosiologi   ; latar belakang kemasyarakatanstatus sosial, pendidikan, pekerjaan, peranan dalam masyarakat, kehidupan pribadi, pandangan hidup, agama, hobby, dll.
    1. Dimensi psikologis ; latar belakang kejiwaantemperamen, mentalitas, sifat, sikap dan kelakuan, tingkat kecerdasan, keahlian dalam bidang tertentu, kecakapan, dll. 
Apabila kita mengabaikan salah satu saja dari ketiga dimensi diatas, maka lakon yang akan kita perankan akan menjadi tokoh yang kaku, timpang, bahkan cenderung menjadi tokoh yang mati.
  • Plot 
Plot adalah alur atau kerangka cerita. Plot adalah suatu keseluruhan peristiwa didalam naskah. Secara garis besar, plot drama dapat dibagi menjadi beberapa bagian yaitu :
    1. Pemaparan (eksposisi) 
Bagian pertama dari suatu pementasan drama adalah pemaparan atau eksposisi. Pada bagian ini diceritakan mengenai tempat, waktu dan segala situasi dari para pelakunya. Kepada penonton disajikan sketsa cerita sehingga penonton dapat meraba dari mana cerita ini dimulai. Jadi eksposisi berfungsi sebagai pengantar cerita.
    1. Dialog 
Dialog berisikan kata-kata. Dalam drama para lakon harus berbicara dan apa yang diutarakan mesti sesuai dengan perannya, dengan tingkat kecerdasannya, pendidikannya, dsb. Dialog berfungsi untuk mengemukakan persoalan, menjelaskan perihal tokoh, menggerakkan plot maju, dan membukakan fakta.
    1. Komplikasi awal atau konflik awal 
Kalau pada bagian pertama tadi situasi cerita masih dalam keadaan seimbang maka pada bagian ini mulai timbul suatu perselisihan atau komplikasi. Konflik merupakan kekuatan penggerak drama.
    1. Klimaks dan krisis 
Klimaks dibangun melewati krisis demi krisis. Krisis adalah puncak plot dalam adegan. Konflik adalah satu komplikasi yang bergerak dalam suatu klimaks.
    1. Penyelesaian (denouement)
Drama terdiri dari sekian adegan, dimana didalamnya terdapat krisis-krisis yang memunculkan beberapa klimaks. Satu klimaks terbesar dibagian akhir selanjutnya diikuti adegan penyelesaian.

Program kerja yang pernah dilaksanakan

Program kerja yang pernah dilaksanakan

Program-program kerja yang telah dikasanakan dari masa pendirian Teater Lima Wajah hingga sekarang, diantaranya :

1.    Tahun 1992
a.     Mengadakan lomba baca puisi tingkat SLTA dan umum yang diikuti oleh 45 Peserta
b.     Mengisi acara dunia kampus yang diselenggarakan oleh TVRI Bandung
c.     Mengadakan diskusi di sanggar Jeihan bersama kelompok kelompok Teater Bandung.
d.     Produksi Teater Lima Wajah pertama 

2.    Tahun 1993
a.     Membuka Studi Teater tingkat SLTA
b.     Happening Art.

3.    Tahun 1994
a.     Mengikuti Jambore Teater tingkat Nasional di Jakarta .yang diikuti Oleh 23 Propinsi.
b.     Mengisi acara dunia kampus.yang diselengarakan TVRI Bandung.
c.     Megikuti Pasanggiri Drama bahasa sunda tingkat Jawa Barat.
d.     Megisi gelar teater di UNISBA
e.     Produksi II Teater Lima Wajah (Nujaradi Korban ).
f.      Produksi  III Teater Lma Wajah ( Kasir Kita ).
g.     Produksi IV Teater Lima Wajah ( OBI ) .

4.    Tahun 1995
a.     Produksi V Teater Lima Wajah (Indonesia Tergores).
b.     Mengisi Gelar Teater di LISMA UNPAS.
c.     Megadakan Lomba Baca Puisi PendidikanTingkat SLTA dan Umum Sekotamadya Bandung.

5.    Tahun 1996
a.     Membuka Studi teater tingkat SLTA dan Umum diikuti oleh 10 peserta.
b.     Produksi VI Teater Lima Wajah (Kursi Kursi).
c.     Megisi gelar teater di Lisma UNPAS
d.     Produksi VII Teater Lima Wajah ( Kursi Kursi Plus)
e.     Produksi VIII Teater Lima Wajah (Hitam Putih Kosong)
f.      Produksi IX Teater Lima Wajah ( Arwah Arwah)
g.     Produksi X Teater Lima Wajah  ( Harta )
h.     Produksi XI Teater Lima Wajah (Tamu Kita)
i.      Produksi XII teater Lima Wajah (Kursi Kursi Siang Malam ).
j.      Produksi XIII Teater Lima Wajah (Ilmu Hukum).

6.    Tahun 1997
a.     Produksi XIV Teater Lima Wajah ( RT 0 RW 0)
b.     Produksi XV Teater Lima Wajah ( Suami Istri Jam 5 pagi.)
c.     Megisi Gelar Teater di Lisma UNPAS.

7.    Tahun 1998
a.     Happening Art
b.     Megisi Acara Expo seni Pasundan yang diseleggarakan Lisma UNPAS.
c.     Menyelenggarakan Festval Teater Antar SLTA seJawa Barat. I
d.     Mengisi acara di Gedung Kesenian Taman Ismail Marzuki Jakarta .
e.     Megikuti Pasanggiri Drama Bahasa Sunda (Lamaran )

8.    Tahun 1999
a.     Produksi XVI Teater Lima Wajah (Air Mata Tanah Air.)
b.     Megisi acara di RRI bandung dalam acara “ Silaturahmi mahasiswa RIAU”.
c.     Happenig Art.
d.     Megisi acara di Inagurasi ITA.

9.    Tahun 2000
a.     Mengisi acara di Hari Lingkungan sedunia yang diadakan oleh HMTL ITA
b.     Produksi XVII Teater Lima Wajah ( Jika Alam Boleh Bicara )
c.     Happening Art.
d.     Menyelenggarakan Festival Teater Antar SLTA Se-Jawa Barat ke II.
e.     Mengisi Acara di Expo seni Pasundan yang diadakan di Lisma UNPAS.
f.      Mengisi acara di Expo Ita.

10. Tahun 2001
a.     Mengisi acara di Lises Citra Resmi UNWIM Tanjung Sari Sumedang .
b.     Mengisi Acara Gelar Teater yang diadakan lisma UNPAS (Produksi XVIII naskah :BOROK)
c.     Mengisi acara di Milad STUBA-UNISBA (Naskah : Hitam Putih)
d.     Mengundang teater Hijau Lima Satu UPN Vetreran Jakarta dan Teater DIKARI STSI Bandung untuk menggelar Pementasan diKampus ITA.

11. Tahun 2002
  1. Menyelenggarakan Gelar Monolog
  2. Happening Art
  3. Menyelenggarakan Festival Teater Antar SLTA Se-Jawa Barat ke III
  4. Produksi XIX Teater Lima Wajah (Tapak)
  5. Menyelenggarakan Pagelaran Seni Tradisi “Benjang” di lapangan Gasibu Bandung.
  6. Pagelaran bersama FOKALISMAS (Forum Komunikasi Lingkung Seni Mahasiswa Sunda)
  7. Pementasan Teater dalam acara Indonesia Menggugat
12. Tahun 2003
  1. Membuka Studi Teater Lima Wajah diikuti oleh 18 peserta.
  2. Menyelenggarakan Pagelaran Seni Tradisi “Seni Terbang” di Kampus Universitas Kebangsaan.
  3. Menyelenggarakan Workshop Kebudayaan dengan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Prov. Jawa Barat di AULA UK.
  4. Produksi XX Teater Lima Wajah (Ruang Tunggu).
  5. Mengikuti Pagelaran bersama FOKALISMAS II di Gedung RRI Bandung dan Monumen Perjuangan Jawa Barat.
13. Tahun 2004
  1. Happening Art
  2. Menyelenggarakan Festival Teater Antar SLTA Se-Jawa Barat ke IV.
  3. Produksi XXI Teater Lima Wajah (Episode Waktu)
  4. Mengisi Acara Parade Teater yang diadakan oleh Teater LENTERA Universitas Djuanda Bogor.
  5. Pendokumentasian Seni Tradisi “ Seni Terbang” di padepokan Seni Terbang Majalengka.
  6. Mengikuti Pagelaran bersama FOKALISMAS III di Bogor.
14. Tahun 2005
  1. Produksi XXII Teater Lima Wajah (Rumahku Nerakaku) bekerjasama dengan Teater Bumi SMA Muslimin I Bandung.
  2. Pementasan Teater Rumahku Nerakaku di GK. Rumentang Siang Bandung dalam rangka mengisi acara Milad Laskar Panggung.
  3. Pementasan Teater Rumahku Nerakaku di AULA Kampus UPI Bandung.
  4. Pementasan Teater Rumahku Nerakaku di AULA Sekolah SMA Muslimin I Bandung.
15. Tahun 2006
  1. Mengikuti Pagelaran bersama FOKALISMAS IV di Cirebon.


Program Kerja Teater Lima Wajah Tahun 2012


Program Kerja Teater Lima Wajah Tahun 2012.

Program kerja Teater Lima Wajah periode kepengurusan tahun 2012 adalah sebagai berikut :

1.      Milad Teater Lima Wajah ke 21 Tahun.
  • Diselenggarakan pada 5 Mei 2012.

2.      Lomba Baca Puisi tingkat SLTA se-Kota Bandung.
  • Diselenggarakan pada bulan Juni 2012.

3.        Produksi XXIII
  • Dilaksanakan pada bulan Juni 2012.

4.      Kubukakalbuku
  • Dilaksanakan pada bulan Juli 2012.

5.      Aksi diri
  • Dilaksanakan setiap satu bulan sekali

6.      Gelar Pentas Monolog.
  • Dilaksanakan pada bulan Oktober 2012.

7.      Musyawah Besar Anggota. 
  • Dilaksanakan pada bulan November 2012.

Perbedaan Teater dengan Drama


BEBERAPA PENGERTIAN
Kata drama berasal dari bahasa Yunani Draomai yang berarti berbuat, berlaku, bertindak. Jadi drama bisa berarti perbuatan atau tindakan.

ARTI DRAMA
Arti pertama dari Drama adalah kualitas komunikasi, situasi, actiom (segala yang terlihat di pentas) yang menimbulkan perhatian, kehebatan (axciting), dan ketegangan pada para pendengar.
Arti kedua, menurut Moulton Drama adalah hidup yang dilukiskan dengan gerak (life presented in action).
Menurut Ferdinand Brunetierre : Drama haruslah melahirkan  kehendak dengan action.
Menurut Balthazar Vallhagen : Drama adalah kesenian melukiskan sifat dan sifat manusia dengan gerak.
Arti ketiga drama adalah cerita konflik manusia dalam bentuk dialog yang diproyeksikan pada pentas dengan menggunakan percakapan dan action dihadapan penonton (audience).

ARTI TEATER
Ada yang mengartikan sebagai “gedung pertunjukan”, ada yang mengartikan sebagai “panggung” (stage). Secara Etimologi (asal kata), Teater Adalah Gedung Pertunjukan (auditorium).
Dalam arti luas Teater adalah kisah hidup dah kehidupan manusia yang dipertunjukan di depan orang banyak. Misalnya Wayang Orang, Ludruk, Lenong, Reog, Sulapan.
Dalam arti sempit Teater adalah kisah hidup dan kehidupan manusia yang diceritakan dalam pentas, disaksikan oleh orang banyak, dengan media, gerak, percakapan dan laku, dengan atau tanpa dekor (layer); Didasarkan pada naskah yang tertulis (hasil seni sastra) dengan atau tanpa musik.

APA PERBEDAAN DRAMA DENGAN TEATER
Teater dan drama, memiliki arti yang sama, tapi berbeda uangkapannya.Teater berasal dari kata yunanikuno "theatron" yang secara harfiah berarti gedung/tempat pertunjukan. Dengan demikian maka kata teater selalu mengandung arti pertunjukan/tontonan. Drama juga dari kata yunanai 'dran' yang berarti berbuat, berlaku atau beracting. Drama cenderung memiliki pengertian ke seni sastra. Didalam seni sastra, drama setaraf denagn jenis puisi, prosa/esai. Drama juga berarti suatu kejadian atau peristiwa tentang manusia. Apalagi peristiwa atau cerita tentang manusia kemudian diangkat kesuatu pentas sebagai suatau bentuk pertunjukan maka menjadi suatu peristiwa Teater. Kesimpulan teater tercipta karena adanya drama.


DAFTAR PUSTAKA

Hamzah Adjib A., Pengantar Bermain Drama, CV Rosda, Bandung.
Noer C. Arifin, Teater Tanpa Masa Silam, DKJ, Jakarta, 2005.
Iman Sholeh & Rik Rik El Saptaria, Module Workshop Keaktoran Festamasio 3, TGM, Yogyakarta, 2005.